## Pakar Data Bongkar Cara Mudah Lacak Dalang Kerusuhan: Hanya Butuh 5 Menit!
**Bandung, TeropongMedia.id** – Ferry Irwandi, Founder MALAKA dan pakar analisis data lulusan Monash University, Australia, mengungkap metode sederhana namun efektif untuk melacak dalang di balik aksi massa yang berujung kerusuhan. Pernyataan berani ini disampaikannya dalam program iNews “Rakyat Bersuara” bertema “Aksi Massa, Siapa Berada di Baliknya?”, yang ditayangkan di kanal YouTube Official iNews pada Selasa (2/9/2025). Ferry, yang memiliki latar belakang pendidikan doktoral di bidang analisis data, menegaskan bahwa aparat penegak hukum tak perlu menggunakan metode rumit dan canggih untuk mengungkap aktor intelektual di balik kerusuhan.
Menurut Ferry, jejak digital di media sosial menyimpan informasi berharga yang dapat diungkap dengan cepat dan mudah. Ia menjelaskan, metode sederhana seperti analisis data dan pencarian kata kunci di platform seperti Google dan TikTok mampu mengungkap pola gerakan dan aktor kunci dalam aksi massa. Dengan menggunakan metode *data analytics*, *scraping*, dan *open source intelligence* (OSINT), penegak hukum dapat dengan efisien melacak pergerakan informasi dan provokasi sebelum terjadinya kerusuhan.
Sebagai contoh, dengan menelusuri tagar seperti #BubarkanDPR sebelum tanggal aksi, Senin (25/8/2025), aparat dapat menemukan akun-akun yang pertama kali menyebarkan informasi atau ujaran provokatif yang memicu kerusuhan. Ferry meyakini, proses penelusuran ini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari lima menit dan akan menjadi titik awal yang krusial dalam penyelidikan. “Dari situ aparat bisa melakukan *tracking*. Bukan berarti pemilik akun tersebut adalah pelaku utama, tetapi mereka bisa menjadi orang-orang yang perlu diperiksa. Dari situ pula, aliran dana dan jaringan pelaku dapat terungkap. Setidaknya, ada satu jalur yang terbuka untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.
Keyakinan Ferry terhadap metode yang diusungnya sangat tinggi. Ia bahkan berani mempertanggungjawabkan pernyataannya, termasuk siap menghadapi konsekuensi hukum, bahkan penjara, jika metode tersebut terbukti tidak efektif. “Kalau ternyata benar-benar tidak ditemukan apa pun, bahwa ini hanya kebetulan ribuan orang yang terlibat, saya siap menanggung konsekuensinya. Saya bicara di TV nasional, dipenjara bukan hal yang menakutkan bagi saya,” tegasnya.
Diskusi dalam program tersebut juga menyoroti perdebatan mengenai status hukum “perusuh” dan “ikut rusuh”, yang ditunjukkan melalui tayangan video viral penangkapan seorang pria yang dituduh terlibat kerusuhan. Perbedaan status ini memiliki implikasi hukum yang berbeda dan perlu diperjelas. Hal ini menjadi sorotan penting dalam upaya penegakan hukum yang adil dan proporsional.
**Kata Kunci:** Ferry Irwandi, Kerusuhan, Analisis Data, Jejak Digital, Media Sosial, OSINT, Data Analytics, Penyelidikan, Aparat Penegak Hukum, Aksi Massa, Google, TikTok, Investigasi Kriminal
**Tentang Teropong Media:**
Baca juga kontras usai demo agustus 8 orang masih hilang
Teropong Media Nasional
022-87516807
Jl. Terusan Buah Batu No.38-42, Batununggal, Kec. Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40266
Teropongmedia.id ©2022. All Rights Reserved